Setidaknya Hal-Hal yang Perlu Dibersamai
Tahun ini sudah akan berakhir dan saya kembali merindukan masa-masa yang saya kira lebih baik (dan selalu demikian). Begitu banyak hal terjadi dalam setahun, sehingga saya benar-benar merasa dua tahun sudah lebih dari cukup untuk membiarkan saya menganggur tanpa kejelasan. Namun tahun ini, setelah hampir sepuluh bulan terkungkung pandemi dan membatasi banyak (serta memberikan peluang pada hal lainnya), rupanya saya tak pernah cukup menganggur. Saya kuliah lagi. Belajar lagi (belajar terus). Saya mulai membaca dan menulis. Baik fiksi maupun nonfiksi. Saya menerbitkan antologi puisi saya tahun ini dengan rasa haru luar biasa (tanpa launching , seperti buku pertama saya; bahkan tanpa banyak-banyak bersuara, saya kira). Setidaknya saya sudah memenuhi keinginan saya untuk menulis untuk diri saya sendiri. Untuk saya yang ingin mencintai diri saya sendiri. Untuk saya yang menyukai diri saya sendiri. Buku saya, tentu saja, tak banyak yang tahu karena, tentu saja, siapa saya. Saya mungkin...