Posts

Showing posts from July, 2013

Tiada Sempat

            Mungkin Tuhan itu memang baik. Hanya dengan melihat kamu, aku yang tidak pernah berdoa ini bisa yakin Tuhan itu benar-benar baik. Aku tak tahu lagi siapa diriku saat kamu mulai mau duduk di sampingku dan mengatakan segalanya.             Segalanya.             Mengapa aku tahu kamu punya segalanya? Matamu berkata lebih baik dari wajahmu. Wajah anggun yang palsu kamu tampakkan pada mereka yang beranjak mendekat penuh ingin tahu pada gadis secantik kamu. Pada romantisme yang kamu buat disekitar kamu. Mendadak kamu jadi pusat semua berseteru untuk hal yang satu.             Kubuang buih-buih lamunan yang tadi ada. Hanya untuk terus memandangi kamu. Melihat kamu mengaduk espresso tanpa tahu apa yang menantimu di ujung pusaran yang sama.   ...

Orang Ketiga (cerpen)

            Sama sekali tiada maksud aku mencoba memperhamba dirimu dengan membuatmu berbanding dengannya. Apalagi untuk mencela segala sesuatu dari dirimu yang begitu sempurna di mataku. Apalah artinya aku yang hanya mencoba, mengira-ngira, secara teknis semua ciptaan tak kasat mata yang kau tempuh sendiri. Tanpa aku di dalamnya.             Namun tak tentu pula siapa aku untuk menuntut hak, ada dalam daya khayalmu yang mambu mengangkat Lawu dari akarnya?             Tapi siapa sangka, hati ini bertaut pada yang bukan hakikatnya. Bukan pada romantisme yang mereka jejalkan dalam pikiranmu. Mereka, semua media yang kausebut sebagai penyangga kehidupanmu dengan dunia luar, dunia selain diriku di dalamnya.             Terkadang aku tak habis pikir, betapa banyak ak...

Just Maybe

Image
            Just maybe.             Dreams comes true. Segalanya mendadak berubah dalam sekali waktu. Semua yang dipertaruhkan dan diharapkan menjadi kenyataan dalam sekali kejut.             Dan, here we go..             Setelah sempat bersusah payah dengan semua prinsip dan pilihan di SNMPTN Undangan yang diseleksi melalui nilai rapor saja dan menerima kegagalan sehingga kembali berperang di ujian tulis atau SBMPTN. Saya mendapat panlok di Malang untuk pilihan yang mungkin paling gila seumur hidup saya. Kembali memilih UGM, kemudian disusul dengan universitas yang tidak pernah saya perhitungkan seumur hidup saya; UNAIR. Barulah pendaratan yang mungkin mulus dan kembali ke jalan awal di UM. Kesemuanya saya pilih dengan pilihan yang juga cukup gila seumur hidup ...