Sebuah Rencana Pembunuhan

           Di dalam kepalaku: tempat perkara pembunuhan.
           Di mana aku lebih sering membunuh semua ketidakmasukakalan dan ketaksaan dibandingkan memberikan buah-buah manis hasil penantian panjang.
           Darahnya mengalir dari mana-mana. Dari kuping menetes ke kaki, tumbuh jadi rambut mencium perut. Di kepalaku: terlapor perkara pembunuhan meregang nyawa menjadi remah-remah tidak berguna atas segala ketidakterimaan dari penolakan untuk melenggang menyambut ide gila yang sama.
           Brutal.
           Di dalam kepalaku selalu penuh dengan investigasi atas penumpasan yang terjadi dibandingkan menyuburkan mantra ini-itu dari kejadian-kejadian lalu.
           Di dalam nadiku: terekam secepat kilat kepada siapa kamu mengadu kalau bukan aku di sampingmu.
           Aku ingin mengirimkan seribu topan badai untuk mengantam kamu di kepalaku.

           Di dalam kepalaku: dua samudra yang beradu membentur-benturkan kemarahanku. Dengan tatap matamu sebagai gelegaknya.
           Di dalam kepalaku ada sembilu untuk diriku atas pengkhianatan terhadap buah pikiranku.
           Di dalam kepalaku: rencana bunuh diri yang sempurna untuk membungkam segala keberadaan.

           Setiap malam, kuputar kaset tentang bagaimana kamu meninggalkanku dan esoknya aku bangun pagi dengan menikam mati.
           Setelahnya kepalaku menjadi hal yang paling tidak kuinginkan selain keruntuhanku yang palsu.

Comments

Popular posts from this blog

My Own Steps

Aku Tidak Apa-Apa:)

(Kosong)