Kesekian Kalinya
Siapa sih yang nggak kesel kalo kita bertengkar pas bulan puasa? Sampe harus batalin semua pekerjaan baru yang udah digarap susah-susah. Well, saya bukan orang yang sabar *kan? jadi saya bisa menghabiskan waktu berjam-jam untuk sekedar bertengkar cuma-cuma. Toh hasil akhirnya sama : menyakiti saya .
Mereka memang tidak mau mengerti. Dan tidak pernah mengerti. Saya. Pemikiran saya. Hidup saya. Bahkan setiap kegiatan saya. Mereka cenderung tipe orang-orang tua pemikir kolot yang masih terbawa-bawa pola pikir yang udah bau dan juga sibuk 'balas dendam' ke generasi selanjutnya karena apa? karena mereka dulu begitu . Simple sih. Tergantung cara kita manfaatinnya aja. Kalo saya, sibuk dengan mengerjakan hal-hal yang justru makin 'tidak terendus'. Semisal nggak pamit, nggak ngomong dan sebagainya. Hal ini nggak berpengaruh apa-apa sih. Cuma cenderung salah satu bentuk ketidaksetujuan dan ketidaksukaan kita. Saya mungkin yakin bisa hidup sendiri tanpa mereka. Tapi bagaimanapun...