Entah Untuk Apa
Aku ingin menangis
Entah untuk apa
Bernyanyi dengan sedih
Tak tahu untuk siapa
Jemari ini terus menekuk,
membekuk dalam kekosongan
Entah untuk siapa dan
sampai kapankah
Mendengarkan suara-suara yang menggema jauh
Begitu jauh, tak teraih
baik untuk siapapun
Aku ingin memandangmu, entah sampai kapan
Menelusuri bekas kejayaan senyum yang membuatku meroma
Nanar menyesap meresap bagaikan kopi pagi ini
Hitam, kelam, tak terlupakan
Menyurati layar monokrom
yang berdengung datar
Menunggu, entah untuk apa
Merenungi hawa dingin dan bau yang terkuar hangat
Tak pernah sedikitpun
asing, entah untuk waktu apakah
Sampai detik ini pun, nafas ini tak tahu buat apa
Apa yang dilakukannya
Apa yang akan diperbuatnya
Dan kesunyian mengurungmu
kembali dalam keputusasaan
Tanpa sanggup kutumpahkan
amarah
Tanpa rela kuisakkan air
mata
Dan melesak dalam jurang
keterpurukan tanpamu
Terpekur tanpa pernah sadar
Kau takkan membacanya
Berteman sakit dan bintang
Tanpa tahu kau takkan pernah melihatnya
Dan mereka
Sakit demi sakit perasaan yang terjalin
Seolah melupakan aku pernah punya pengharapan
Tanpa tahu, untuk apa.
Comments
Post a Comment