Besok Senin

Pertempuran UAS tinggal tiga hari lagi. Tapi nilai udah pada turun. Gaswat! Belum-belum akupun diterjang remedial -___-" malesin banget nggak sih.
Okelah. Mungkin bisa diterima.
Berhari-hari ini lagi kecanduan baca novelnya Tere-Liye, penulis yang tidak disangka adalah seorang lelaki, namun mampu dengan menggemparkan membuat novel sefuturistik dan semenyentuh itu. Sebut sajalah, novelnya yang pertama kali saya baca adalah 'Hafalan Shalat Delisa', atas rekomendasi seorang kakak kelas yang suka baca novel islami. Nyari di perpustakaan nggak dapet-dapet, mungkin lagi laris soalnya mau diangkat jadi film. Akhirnya dapat juga di Togamas. Dan benar kata kakak kelas sekaligus senior di OSIS itu, menyentuh-tuh-tuh-tuh! Air mata tiba-tiba aja leleh nggak karu-karuan. Setelah sempat diombang-ambing dan dibuat dilema sama perjalanannya 'Tante' Trinity di 'The Naked Traveler', harus ngiler juga karena 'OM' Tere-Liye ini keren bangeeett >< Di buku kedua yang aku baca (saat ini belum rampung, masih proses) adalah 'Rembulan Tenggelam Di Wajahmu'. Dan seperti biasa, alur yang apik, menyentuh, kata-kata yang benar-benar lembut dan membuat kita terpaksa meneteskan air mata mengganjal saya di beberapa bagian. Terlebih lagi, deskripsi yang saya harapkan terhampar layaknya novel-novel lainnya. Manteb!

Dilihat-lihat, pengarang buku legendaris favorit saya kebanyakan cowok semua. Ada Pramoedya Ananta Toer yang tenar lewat buku 'Bumi Manusia' yang kabarnya bakalan dirilis versi filmnya, Hilman di buku 'Lupus' yang apa adanya namun sangat apik, Andrea Hirata lewat tetralogi 'Laskar Pelangi'nya yang mampu membuat semua impian saya meledak hingga sekarang, Donny Dirgantoro di '5CM' dapat membuat saya berani mengambil semua resiko dan percaya semua keajaiban sebuah perjalanan. Dan bertambah lagi kini Tere-Liye. Mungkin ada beberapa lagi seperti Masashi Kishimoto di manga 'Naruto' yang mampu mengaduk-aduk perasaan saya, dari ringan, senang, tenang, tertantang, marah, sedih, menangis, dan lain sebagainya. Tentu saja Aoyama Gosho di 'Detective Conan'nya sungguh membuat saya kagum, ada orang sepintar itu. Cerdas, rumit namun memukau, penuh perasaan. Dan manga 'Q.E.D', Motohiro Katou sungguh mampu membuat saya menyukai rumus meskipun tidak pernah bisa memecahkannya. Semuanya mengantarkan saya dalam larik kehidupan yang sungguh berbeda dari ekpektasi saya. tentu saja.

Terus terang saja saya tidak memiliki karakteristik tertentu untuk memilih buku ataupun novel, namun semuanya itu saya dapat dan ambil sesuka saja. dengan datangnya mood yang serba tiba-tiba. Saya nggak mesti duduk baca Detective Conan sepanjang waktu, ada kalanya saya baca komik cantik yang ceritanya ringan dan teenlit banget. Saya juga sering baca teenlit. Kebanyakan sih nggak terbatas. Tergantung cerita, pengarang sih kadang-kadang saja saya perhatikan karena penulis teenlit itu seabrek dan ceritanya surut-naik gitu deh. Yang konstan jarang. Mungkin hanya satu dua dan itupun jalan ceritanya tidak melulu apik karena yang digarap hanya seputar remaja saja. Mungkin mengentas sesuatu yang jarang dihamparkan orang lain akan memberikan warna berbeda dari sekedar cinta segitiga memang. Namun tentu saja, terkadang butuh juga refreshing dari bacaan berat ke bacaan yang berbobot namun ringan. Sebut saja Sitta Kirana, Asma Nadia. dan yang lain-lainnya. Saya cukup salut dengan orang yang mengejawantahkan kehidupan melalui tulisan dan merekam semua bagian indah dalam hidupnya dalam dan untuk menulis bagi orang lain. Orang yang pemurah menunjukkan keluasan hati seorang pengarang dalam bentuk yang sebenarnya. Sebagai guru yang sebenarnya bagi saya.

BTW, saya pengen chatting nih. Haha. Lagi demam sehabis tadi nonton The Train Man yang cukup menakjubkan. Ya, dunia maya yang dalam versi yang berbeda. Mendatangkan jutaan sahabat dan pengalaman hidup berlimpah. Sangat berpengaruh dalam kedalaman selaksa pengetahuan yang serba cetek dan serba memuaskan. Menggelikan bergelimang apa yang tidak kita ketahui.

Saya sudah nggak sabaran untuk segera liburan, dan menyelesaikan semuanya. Saya ingin tenang. Saat-saat seperti ini, seperti biasa semua anak remaja pasti punya penggalauan masing-masing dan saya sama sekali nggak bermaksud untuk itu kecuali jika saya ingin suatu saat nanti. Agak tak bisa mengendalikan diri, saya tentunya ingin lebih bisa bertahan di dunia yang semakin lama semakin menyesakkan dan menyudutkan saya ini. Tentu saja saya tak berharap banyak. Saya tak pernah berharap diri saya bertuah. Saya tentu tak pernah berharap semua keinginan saya terkabul, karena hal itu berbahaya (-___-")
Dan yang terakhir ingin saya sampaikan adalah dimana diri saya berada dalam proses yang panjang dan melelahkan, namun tak surut pengalaman. Dari apapun yang bisa saya petik hikmah dan nikmatnya. Ilmu dan pengalamannya yang tak kunjung padam juga. Halimun. Saya ingin mewujudkan mimpi-mimpi saya, namun saya tahu sekarang bukan saat yang tepat. Dan hei, lagipula saya sudah dapat dari pengalaman manggung meskipun cuma orkes dangdut berlabel melayu :P hahahahahhaha
Sedikit memalukan memang. Tapi apalah daya, takdir dan bakat mengarahkan saya kesana kok. #lupakan ini jika memang hanya alibi :D
Nyatanya sekarang semua tahu dan tidak menghindari saya layaknya virus kok. Saya kan cukup bermartabat setidaknya untuk ukuran penyanyi dangdut apapun :D hahahahahaha

Sudah cukup. Saya sudah cukup ditertawakan banyak orang selepas pentas seni kok. Dan kadang membuat saya kesal sendiri. Dari mana Tuhan, saya dapatkan keberanian seperti itu?? Argh! Menyebalkan sekali. Tapi tidak apa-apa. Sedikit, meskipun tidak mengempas, bisa menampar satu dua orang yang keburu bad sama saya. Emang saya pikirin! Yang penting saya bisa menunjukkan, saya punya approach lebih dan baik untuk diketahui. Atas semua kelalaian dan kesalahan saya yang seolah tidak termaafkan itu. Baiklah, kini saya mungkin harus mengalah. #Zzzzzz

sudah larut.
NB : selamat malam. Saya ingin suatu saat kamu ikhlas pada saya. Apapun saya.


yang tersematkan,

vigna sinensis

Comments

  1. hmmm...where is the way...you will get what you want...
    i like your post...hhaha

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

My Own Steps

Aku Tidak Apa-Apa:)

(Kosong)