Sekian Lama
Sesuai dengan judulnya, sekian lama nggak ngepost maupun melirik blog ini sama sekali. Dikarenakan factor X (kemalasan) yang sangat luar biasa untuk sekedar menekan tuts keyboard dan menyusun kalimat. Padahal aku melewati hari-hari yang spektakuler dalam hidup saya yang tentunya sangat berpengaruh terhadap ke depannya. Never wanna wake up, from this moment (lagi kecanduan The Hardest Day-nya The Corrs)
OKE. May day may day..
Setelah kemarin lusa saya sempat bertarung di pensi, mempertaruhkan semua latihan dan kerja keras serta usaha selama ini, akhirnya saya bisa bernapas lega. Alhamdulillah usaha saya memperlihatkan hasil yang nggak mengecewakan dan tidak sia-sia. Biarpun saya tidak menjadi yang terbaik, namun saat itu saya lakukan apa yang menurut saya maksimal bagi diri saya dan orang lain yang berharap banyak pada saya. Tentunya saya tidak mau mengecewakan siapapun. Apalagi teman-teman panitia yang susah payah membantu saya hingga menjadi apa yang saya harapkan. Big Thanks to Allah
Lepas dari itu, kini saya harus kembali terjerat dengan semua kesibukan anak sekolah biasanya. Setelah sempat terjadi tragedy ‘sobek-kertas-ulangan-akuntansi’ semua harus berlalu sebagaimana biasanya dan sebagaimana wajarnya. Tidak ada yang perlu dicemaskan selama saya berusaha. Kini saya harus berusaha lebih dan lebih lagi untuk segalanya. Planing-planing telah menunggu di depan untuk diselesaikan dan berharap semuanya berjalan lancar agar terus membantu saya menyusun satu demi satu kepingan lusuh demi masa depan saya. Amen.
Nggak ada yang bisa diharapkan dari tumpukan kertas dan materi yang belum dipelajari kecuali diri saya sendiri. Saya harus bisa bersemangat dan terus menerus membeberkan satu demi satu hal yang ingin saya pelajari. Hal yang harus saya dapatkan. Sebentar lagi ulangan akhir semester Ganjil menunggu dan hal yang saya inginkan hanyalah beristirahat sambil belajar supaya dapat nilai bagus. Saya sudah malas kalau kucing-kucingan dengan guru, apalagi buat ngejar ulangan susulan yang seabrek itu. Mending ya… ikut pelajaran.
Lepas dari semua itu, perlahan-lahan saya mulai beradaptasi lagi dengan teman-teman sekelas sekaligus tugas dan ulangannya. Harusnya saya bisa, dan hal itu sudah biasa.
Sungguh, pensi kemarin merupakan batu loncatan sekaligus apresiasi terpendam saya yang harus terus saya pertahankan dan tingkatkan :P Mungkin memang lagu dangdut itu norak dan kampungan, tapi saya harus bisa membawakan diri saya agar tidak norak dan kampungan kan :D Pensi kemarin juga merupakan pembuktian terakhir saya atas inceran dan kejaran guru-guru yang sering protes saking seringnya saya keluar kelas demi OSIS maupun latihan. Kini semua sudah terwujud dengan pasti. Saya ingin katakan betapa saya bisa, namun tentu saja saya nggak boleh pamer. Jadi cukup jadi diri saya sendiri saja sudah merupakan hal yang terindah dari sekian banyak kewajaran yang terjadi dalam hidup saya.
Mungkin memang saya ingin hidup saya ini nggak biasa. Namun dari sekian banyak ketidaknormalan dan ketidakwarasan yang selalu saya lalui, perlahan saya sadari bahwa itulah kewajaran dari hidup saya. Hal itu adalah wajar di hidup saya. Tempat yang wajar bagi semua ketidakwarasan dan kejanggalan yang seringkali saya alami dan saya biarkan sewajarnya. Saya ingin dapat banyak sekali pengalaman. Dan kembali saya terantuk pada kenangan saya kurang lebih seminggu yang lalu. Di kota saya, ada namanya Getras. Yakni jalan kaki sejauh 45 km dari sebuah daerah kecil ke kota saya. Rame-rame sama teman-teman. Sebenarnya saya nggak terlalu approach. Tapi ketika hari H saya diajak, mendadak adrenalin saya memuncak . Saya langsung berkata YA tanpa ragu. Namun dasar dadakan, ternyata nggak jadi karena pendaftaran ditutup (ya iyalah, saat itu sudah kurang dua jam dari berlangsungnya acara). Tau rasanya? SEDIH man. SEDIH BANGET. Saya sampai nggak berhenti meracau demi terhalangnya getras Ugh. Temen-temen dan pacar menghibur, bilang kalo masih ada tahun depan buat ikutan, tapi saya bersikeras bahwa tekad seperti saat itu takkan muncul dua kali. Apalagi kalau harus nunggu tahun depan. Berarti saya udah kelas 12 dong, udah sibuk sama UAN -_- menyebalkan.
Well, nggak ada yang perlu disesali. Cukup dijalani aja. Saya memang nggak pintar mengambil pelajaran dari pengalaman saya secara fluktural maupun realisasi, namun saya paham kesalahan dan saya paham pengertian yang saya dapat. Saya berdoa demi kewarasan saya. Amen.
Cukup sekian. Ini laptop pinjaman karena laptop saya abadi di ruang OSIS jadi saya harus segera mengembalikan dan juga segera mengambil laptop saya kembali :D hehehehe.
saya jadi mood nulis lagi.
NB : buat seseorang, aku pengen sayang kamu seterusnya :D <3
Amen :*
Thanks GOD.
Vigna sinensis.
OKE. May day may day..
Setelah kemarin lusa saya sempat bertarung di pensi, mempertaruhkan semua latihan dan kerja keras serta usaha selama ini, akhirnya saya bisa bernapas lega. Alhamdulillah usaha saya memperlihatkan hasil yang nggak mengecewakan dan tidak sia-sia. Biarpun saya tidak menjadi yang terbaik, namun saat itu saya lakukan apa yang menurut saya maksimal bagi diri saya dan orang lain yang berharap banyak pada saya. Tentunya saya tidak mau mengecewakan siapapun. Apalagi teman-teman panitia yang susah payah membantu saya hingga menjadi apa yang saya harapkan. Big Thanks to Allah
Lepas dari itu, kini saya harus kembali terjerat dengan semua kesibukan anak sekolah biasanya. Setelah sempat terjadi tragedy ‘sobek-kertas-ulangan-akuntansi’ semua harus berlalu sebagaimana biasanya dan sebagaimana wajarnya. Tidak ada yang perlu dicemaskan selama saya berusaha. Kini saya harus berusaha lebih dan lebih lagi untuk segalanya. Planing-planing telah menunggu di depan untuk diselesaikan dan berharap semuanya berjalan lancar agar terus membantu saya menyusun satu demi satu kepingan lusuh demi masa depan saya. Amen.
Nggak ada yang bisa diharapkan dari tumpukan kertas dan materi yang belum dipelajari kecuali diri saya sendiri. Saya harus bisa bersemangat dan terus menerus membeberkan satu demi satu hal yang ingin saya pelajari. Hal yang harus saya dapatkan. Sebentar lagi ulangan akhir semester Ganjil menunggu dan hal yang saya inginkan hanyalah beristirahat sambil belajar supaya dapat nilai bagus. Saya sudah malas kalau kucing-kucingan dengan guru, apalagi buat ngejar ulangan susulan yang seabrek itu. Mending ya… ikut pelajaran.
Lepas dari semua itu, perlahan-lahan saya mulai beradaptasi lagi dengan teman-teman sekelas sekaligus tugas dan ulangannya. Harusnya saya bisa, dan hal itu sudah biasa.
Sungguh, pensi kemarin merupakan batu loncatan sekaligus apresiasi terpendam saya yang harus terus saya pertahankan dan tingkatkan :P Mungkin memang lagu dangdut itu norak dan kampungan, tapi saya harus bisa membawakan diri saya agar tidak norak dan kampungan kan :D Pensi kemarin juga merupakan pembuktian terakhir saya atas inceran dan kejaran guru-guru yang sering protes saking seringnya saya keluar kelas demi OSIS maupun latihan. Kini semua sudah terwujud dengan pasti. Saya ingin katakan betapa saya bisa, namun tentu saja saya nggak boleh pamer. Jadi cukup jadi diri saya sendiri saja sudah merupakan hal yang terindah dari sekian banyak kewajaran yang terjadi dalam hidup saya.
Mungkin memang saya ingin hidup saya ini nggak biasa. Namun dari sekian banyak ketidaknormalan dan ketidakwarasan yang selalu saya lalui, perlahan saya sadari bahwa itulah kewajaran dari hidup saya. Hal itu adalah wajar di hidup saya. Tempat yang wajar bagi semua ketidakwarasan dan kejanggalan yang seringkali saya alami dan saya biarkan sewajarnya. Saya ingin dapat banyak sekali pengalaman. Dan kembali saya terantuk pada kenangan saya kurang lebih seminggu yang lalu. Di kota saya, ada namanya Getras. Yakni jalan kaki sejauh 45 km dari sebuah daerah kecil ke kota saya. Rame-rame sama teman-teman. Sebenarnya saya nggak terlalu approach. Tapi ketika hari H saya diajak, mendadak adrenalin saya memuncak . Saya langsung berkata YA tanpa ragu. Namun dasar dadakan, ternyata nggak jadi karena pendaftaran ditutup (ya iyalah, saat itu sudah kurang dua jam dari berlangsungnya acara). Tau rasanya? SEDIH man. SEDIH BANGET. Saya sampai nggak berhenti meracau demi terhalangnya getras Ugh. Temen-temen dan pacar menghibur, bilang kalo masih ada tahun depan buat ikutan, tapi saya bersikeras bahwa tekad seperti saat itu takkan muncul dua kali. Apalagi kalau harus nunggu tahun depan. Berarti saya udah kelas 12 dong, udah sibuk sama UAN -_- menyebalkan.
Well, nggak ada yang perlu disesali. Cukup dijalani aja. Saya memang nggak pintar mengambil pelajaran dari pengalaman saya secara fluktural maupun realisasi, namun saya paham kesalahan dan saya paham pengertian yang saya dapat. Saya berdoa demi kewarasan saya. Amen.
Cukup sekian. Ini laptop pinjaman karena laptop saya abadi di ruang OSIS jadi saya harus segera mengembalikan dan juga segera mengambil laptop saya kembali :D hehehehe.
saya jadi mood nulis lagi.
NB : buat seseorang, aku pengen sayang kamu seterusnya :D <3
Amen :*
Thanks GOD.
Vigna sinensis.
Comments
Post a Comment