Abangku Bilang


Abangku bilang, ia sering bingung
Ia yang lelaki, tak pernah dibuat lega
Apalagi, walaupun
Untuk menyenangkan hati pujaan hatinya
            Gadis itu cantik sekali
            Namun begitu, tak seberapa lama Abang dapatkan hatinya
            Beberapa kali berbagi senyum
            Sekali berbagi kesah. Jadilah.
Pada akhirnya, Abang tak mengerti
            Gadis itu bilang ia hanya minta cinta
            Abang turuti
            Ia mencintai, untuk merasai dicintai pula
            Tak terbayang indahnya
Namun sekian lama, rewel pula gadis itu
Tak ada tingkah Abang yang benar di mata indahnya
Tak ada perkataan Abang yang tidak menggores hati lembutnya
Bahkan tak ada perhatian Abang yang tepat bagi dirinya
            Pada sekian lama waktu pacaran
            Abang akhirnya menyerah pada kebosanan gadis itu
Abang, Abang.
Adikmu ini memang masih kecil. Belum lagi ia 20 tahun.
Tapi pandanglah, Bang. Adikmu ini perempuan pula.
Tahu ia maksud gadismu
            Ia bilang hanya ingin cinta
Tapi cinta yang dimintanya adalah cinta yang bisa membuat lelaki menyetir, bahkan memiliki mobil kalau perlu.
Ia bilang hanya ingin cinta
Tapi cinta yang dimauinya adalah cinta yang bisa membuat lelaki membelanjakannya dengan kartu kredit sekali geseknya.
Ia bilang hanya ingin cinta
Tapi cinta yang dikehendakinya adalah cinta yang membuat lelaki perhatian layaknya budak padanya.
Ia bilang hanya ingin cinta
Tapi cinta yang dicintainya adalah cinta yang bisa membutakannya sekaligus dengan segala keindahan yang jelas terwujud untuknya.
                        Cinta sejati baginya tak pernah membosankan
                        Apapun caranya
            Jadi tak perlu risau, Abang
            Kukatakan gadis itu takkan mendapatkannya, aku tidak menyumpah
            Lelaki kini tak lagi memberikan segalanya bagi perempuan yang memberikan segalanya
            Apalagi ia yang tak memberi apa-apa, bahkan perhatian
Adikmu ini memang belum lagi 20, Abang
Tapi tahulah ia maksud gadismu
            Ia bilang hanya gadis sederhana
            Tanpa tahu diri ia timbulkan perasaanmu yang luar biasa
            Ia bilang hanya ingin dimengerti
            Pengertian baginya adalah kau dan segenap usahamu. Bukan cintamu.
Ia bilang hanya ingin bahagia
Dia buang jauh mukanya buat kau yang mati-matian mencintainya
Ia bilang hanya ingin cinta?
Puh. Tahukah kau, Abang? Untuk gadis seperti itu, aku yang sekecil ini layak mengasihaninya. Tetapi bersyukurlah Abang, setidaknya untuk satu hal. Saat ia berkata sederhana, mengerti, bahagia, dan cinta. Saat itulah, hanya saat itulah. Ia mencintaimu. Ia tak ingin orang lain mewujudkannya selain engkau.
Tetapi tahukah kau Abang, kau terlalu berharga mewujudkannya untuk seorang yang hanya mencintaimu sekali. Sekali saja. Tidakkah begitu?

Comments

Popular posts from this blog

My Own Steps

Aku Tidak Apa-Apa:)

(Kosong)