Tiada Sanggup
Aku bertanya-tanya, mengapa begitu
banyak kehilangan akhir-akhir ini
Di luar
Ada semut merambat
pelan dari jejak-jejak air
Dan daun-daun kering di
angin yang layu
Dari suatu hari, ada
dan tiada
Dari luar
Pekik dan sorak
membasahi ujung jalan yang mulai sekarang tidak ingin kuingat namanya tidak mau
kuterka panjangnya
Ada lonceng angin yang
gemerincingnya melebihi gurau
Dan kalau saja bisa,
aku menyisipkan sudah dalam setiap upaya
Ketika pada akhirnya beranjak
dari kamar ini
Aku tidak tahu,
Mengapa belakangan ini
aku begitu banyak kehilangan sesuatu
Comments
Post a Comment