Suatu Malam di Depan Rumah
Malam ini Tuhan menghukumku. Mempertontonkan dan menguji ketegaanku saat melihat satu dari teman terbaikku menangis membisu. Menahan semua kepengapan yang kurasakan usai bercerita, seolah menimpakan semua ke bahunya. Ia yang selama ini selalu bersamaku. Datang dan pergi. Ada dan hilang. Malam ini membuat teritorinya, dengan melindungiku. Aku sandarkan semua tangis dan lelah padanya. Pada bahunya yang mengeras pasca aku bercerita. Membelakangiku dengan sejuta amarah, yang membuatku tak henti merasa bersalah. Walau untuk apa? Karena hal itu? Karena menceritakannya? Dan ia menjawab semua dengan tangan terentang dan bahu melebar sempurna. Merengkuhku, membungkus semua ketakutanku dalam kediaman. Membiarkanku menggila dengan berkata, "menangislah. Menangislah sepuasmu." Mendekatkanku dengan ia yang seringkali kutatap punggung dan tawanya. Mendekapkan semua kegelisahan kami dengan janji yang menelan mataku, telinga dan sekujur badanku. Betapa besar arti sebuah janji.. Berk...