Kekurangan

Ternyata saya masih menutup mata.

Akan segala ketimpangan di dunia ini. Walau saya tak pernah luput mengikuti segala berita di media. Saya masih belum bisa memahami mengapa hal-hal tertentu terjadi, dan pada akhirnya hanya mengantarkan saya pada sebuah omong kosong yang ingin saya percayai benar-benar terjadi.

Ternyata saya masih dangkal.

Pola pikir saya tak juga berkembang, selalu teracuni hal-hal yang sama. Terkontaminasi oleh hal-hal yang saya anggap telah saya lalui sebelumnya. Saya masih belum bisa menjadi individu yang berpikiran jernih. Tidak benar-benar bersih dan putih. Sebersih apapun saya menganggap diri saya sendiri.

Ternyata saya tidak tahu apa-apa.

Saya terlalu sombong dengan kekuatan yang diberikan oleh energi lain. Saya merasa bahwa segala yang saya punya lah yang menentukan siapa saya. Dan saya malah bertanya-tanya dengan definisi hidup saya sendiri. Saya bahkan mengoreksi orang lain padahal saya jauh dari kesempurnaan. Dan saya selalu menutup mata akannya.

Ternyata saya bodoh.

Saya bebal walau sudah terjadi begitu banyak hal yang mengharuskan saya berubah. Saya tahu betapa tidak pedulinya saya, betapa dangkalnya saya, betapa tak tahunya saya akan segala hal kecuali asumsi, dan saya masih tidak bisa menyangkalnya. Saya selalu ragu dengan kebodohan-kebodohan saya.

Namun sejujurnya, manusia mana yang tidak?

Comments

Popular posts from this blog

My Own Steps

Aku Tidak Apa-Apa:)

(Kosong)